Rabu, 22 Juni 2016

Mapala Minta Materi Lingkungan Hidup Masuk Dalam Kurikulum Pendidikan di Sumut

Tribun Medan / Nanda
Perwakilan organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Sumut asal UMSU Muhammad Nur Rifai saat memberikan pandangan pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi B DPRD Sumut, Dinas Kehutanan Pemprov Sumut, Dinas Kehutanan Kabupaten Karo, Dinas Pariwisata Deliserdang dan Camat Sibolangit, Rabu (22/6/2016).


Laporan Wartawan Tribun Medan / Nanda F. Batubara
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Perwakilan organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) se Sumut meminta pendidikan lingkungan hidup dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan di Sumut.
"Kami sudah sampaikan ini berulang kali, tapi tidak ada tindaklanjutnya. Pendidikan lingkungan hidup ini harus ada di kurikulum kita, kalau bisa kita di Sumut jadi pelopor ini," ujar perwakilan Mapala asal UMSU, Muhammad Nur Rifai saat memberikan pandangan pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi B DPRD Sumut, Dinas Kehutanan Pemprov Sumut, Dinas Kehutanan Kabupaten Karo, Dinas Pariwisata Deliserdang dan Camat Sibolangit, Rabu (22/6/2016).
Menurut lelaki yang akrab disapa Black tersebut, kurikulum pendidikan lingkungan hidup merupakan satu solusi jangka panjang guna mengurangi tindak perusakan kawasan hutan di Sumut.
"Ini untuk generasi penerus kita, kalau mau cerita pencegahan perusakan hutan, ya, harus seperti itu, masuk dalam pendidikan dulu," ujarnya.
Meski pendapat yang diberikan Black tersebut disambut baik oleh peserta RDP yang hadir, namun tidak ada rencana tindak lanjut yang diberikan.
"Kita coba nanti sampaikan ini," ujar Ketua Komisi B DPRD Sumut Sopar Siburian.
(cr5/tribun-medan.com)
Penulis: Nanda Fahriza Batubara
Editor: Sofyan Akbar
Sumber: Tribun Medan

MEMAKNAI PENDIDIKAN DASAR PECINTA ALAM

DIKSAR PECINTA ALAM, sebuah kata yang tak asing didengar. Sebuah prosesi yang harus dijalani bagi calon penerus baru organisasi penggiat alam. Suatu ritual yang seakan menjadi momok menakutkan bagi mereka. Penuh tekanan, penuh persiapan, penuh finansial, sarat akan kekerasan, dan terkadang tak sedikit jatuh korban. Saya akan telaah sejenak, apakah benar demikian? Apa yang mendasari itu semua? dan, Ada apa dibalik proses pendidikan yang selama ini tetap dipertahankan?
Suatu ketika saya mendengar berita musibah pada suatu pendakian gunung, banyak diantara mereka yang menjadi korban dan meninggal. Saya mencoba mencari tahu lebih banyak berita sejenis, pada siapa dan mengapa kecelakaan ini terjadi?.
16 Santri Sempat Dikabarkan Hilang di Gunung Salak. (poskota.co.id)
5 pendaki hilang di gunung singgalang (metrotvnews.com)
siswa smk hilang di puncak gunung Kawi (antarajatim.com)

pendaki asal bekasi meninggal (solopos.com)
mayat di gunung Pangrango di evakuasi (bataviase.co.id)
7 pendaki tewas di rinjani (youtube.com)
Begitulah kejadian yang nyata didepan kita, apakah kita menutup mata jika nyawa seakan sudah tak ada harganya. Siapa yang peduli? Siapa yang bertanggung jawab? Siapa yang menelan pahit tercorengnya citra sebuah organisasi, lembaga, bahkan Negara karena tak bisa memfasilitasi rakyatnya untuk sekedar menikmati alam?
Apa kaitannya dengan pendidikan dasar pecinta alam?
Contoh kecelakaan diatas bisa terjadi pada siapa saja. Orang yang professional sekalipun punya resiko yang sama ketika ia menempatkan dirinya di alam bebas. Kita tidak bisa memungkiri adanya kehendak Tuhan, namun yang bisa kita lakukan adalah mengurangi resiko kemungkinan terjadinya kecelakaan tersebut dari sisi manusia nya sendiri (human error). Menjadi sorotan utama apa saja yang kita butuhkan, bukan hanya sekedar fisik dan ilmu. Memang keduanya begitu sangat penting, namun bukan yang terpenting apabila keduanya berdiri sendiri-sendiri. Banyak hal yang terjadi selama dilapangan, kombinasi dari beberapa elemen yang kita miliki bisa menjadi solusi yang lebih baik.
Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa diksar tidak hanya mempersiapkan skill dalam berkegiatan di Alam, namun juga sebagai tonggak awal berkembangnya mental dan insting mereka. Akhirnya dari kombinasi itu mereka lebih percaya diri, lebih mampu mengukur kemampuannya, dan peka terhadap sekelilingnya. Selalu mempertimbangkan akal sehat dan bukan sekedar menuruti hawa nafsu. Bisa saya katakan bahwa, lebih banyak kecelakaan terjadi (tersesat, hilang, dsb) bukan karena lemah fisiknya, namun karena kurang rasa percaya diri, dan hilangnya fungsi seorang pemimpin. Kondisi demikian berlanjut pada kacaunya komunikasi antar anggota, ketidak percayaan pada pemimpin, rasa takut yang hebat, hingga hilangnya semangat untuk mempertahankan hidup. Disini diksar memiliki peranan yang amat penting sebelum seseorang melangkahkan kakinya di Alam bebas.
Apakah diksar adalah pilihan satunya-satunya? Bagaimana dengan seseorang yang memiliki pengalaman dan jam terbang yang tinggi haruskah juga melewati prosesi ini?
Saya sangat setuju bahwa pengalaman adalah guru yang terbaik, pengalaman dapat lebih menunjukkan identitas dan karakter kita. Apalagi seseorang yang memiliki jam terbang yang tinggi, secara tidak langsung ia telah mendorong dirinya untuk cepat berkembang. Tidak heran bahwa nantinya akan tumbuh daya juang yang tinggi dan respon tubuh yang baik saat kondisi yang tidak diinginkan. Diksar adalah lompatan awal yang akan di follow-up lagi dengan banyaknya jam terbang. Namun tidak mutlak harus dilalui jika ia mampu melompatinya dengan baik dan sama berat porsinya.
Banyak teman saya yang tidak memiliki background PA atau belum pernah melalui prosesi diksar, namun bisa lebih mengkondisikan dirinya dalam berbagai situasi, menghasilkan solusi yang brilliant, dan bisa diandalkan. Dan banyak juga teman saya yang memiliki background PA hanya sebatas kebanggaan akan lencana yang ia pakai, namun tidak bisa menolong dirinya dan bahkan menjadi benalu bagi yang lain. Diksar adalah pintu pertama dalam sebuah kurikulum namun outputnya tergantung dari isi dan orangnya masing-masing. Namun jika kita tidak tahu apa-apa, mengikuti seluruh kurikulum dengan baik adalah jalan yang lebih aman.
Berikut saya coba uraikan beberapa point yang ada dalam diksar pecinta alam:
  1. Pembentukan mental dan karakter yang kokoh
  2. Pembentukan sikap rendah diri dan peduli lingkungan
  3. Pembentukan kapasitas ilmu dalam berkegiatan di alam
  4. Pembentukan kesadaran akan rasa kesamaan, kebersamaan, dan kekeluargaan
  5. Membentuk pribadi yang bijak dan beradab
Beberapa penggalan cerita dibawah ini sekiranya bisa menjabarkan point-point di atas. Sebuah pengalaman pribadi yang saya alami ketika Pendidikan di beberapa organisasi PA..
OTAK YANG ADA DIANTARA PERUT DAN LUTUT
Sebuah keyakinan bagi kita semua, bahwa seluruh manusia dilahirkan dalam keadaan bodoh, lemah fisik dan juga akalnya. Semua kemajuan yang ada pada dirinya berkembang setelah ia mau belajar, merasakan dan memahami apa yang dibutuhkannya. Namun, terkadang kita tak menyadari, ada sesuatu yang teramat penting yang sering kita lupakan seiring meningginya daya pikir manusia, yaitu ‘hati nurani’.
Sedikit pelajaran berharga yang pernah saya dapatkan ketika diksar. Satu keadaan dimana fisik seolah dikembalikan ketitik Nol, tanpa keangkuhan yang biasa merangkul kita berdiri, dan mulut hanya mampu berbicara berdasarkan akal dan perasaan saja. Ada satu pertanyaan panjang yang terlontar ketika itu dan berakhir, “….Apa kamu pintar!!?”, sebuah pertanyaan yang teramat sederhana namun teramat sulit untuk kujawab. Tak terhitung berapa kali otak ini berpikir hingga beban dipunggung serasa pindah dikepala. Dua opsi yang ada, berkata Ya dengan nada terendah atau Tidak! dengan suara lantang dan menerima akibatnya. Tampak jelas terasa ketika tidak ada sesuatupun yang dapat membantu kita, itulah diri kita sebenarnya. Diri kita yang tak berdaya dan hilang semangat ketika tak ada yang menyanjung kita, tak ada teman yang biasa kita susahkan tanpa kita sadari, tidak percaya diri, selalu bimbang jika kita merasa tak membutuhkan orang lain.
Pertanyaan lain yang terlontar, “Ada dimana otakmu!!??”, ini bukan pertanyaan ilmiah, dan sekarang saya baru sadar ini juga bukan jebakan. Sebuah analogi yang merepresentasikan akal saat itu, bahkan membuat seseorang dibawah titik Nol dan akan semakin memperjelas kapasitas orang tersebut. Kunci dari semua itu adalah hati nurani, dimana hatimu berada ia harus terletak diatas akalmu, agar kita tidak besar kepala, sombong dengan apa yang kita bisa. Dan akal tidak sampai dibawah lutut karena ia adalah pangkal kebodohan, tidak ada artinya kebaikanmu dituntun oleh kebodohan. Akalmu harus terletak diantara lutut dan hati/ perut!.
LAYAKNYA TEMBIKAR IA TAKKAN HABIS DIBAKAR
Ada satu cerita yang pernah saya baca di sebuah buletin Pasma54. Sebuah metafora menggambarkan bahwa Diksar, Dikjut , pengembaraan, tak lain adalah sebuah proses yang penting bahkan wajib ada dalam program pendidikan sebuah organisasi penggiat alam. Cerita yang mengubah pandangan saya yang selama ini bisikan-bisikan tetangga telah melembekkan diri saya. Mungkin tidak lazim untuk mereka, karena mereka tidak membutuhkannya. Berbicara hanya pada satu sudut pandang saja, tanpa tahu apa yang terjadi pada para penggiat yang membutuhkannya.
Balada Api dan Tanah Liat!!
Disuatu malam ada sebuah desa yang terkena musibah kebakaran, tak berapa lama semuanya terlahap api yang besar. Sangat tiba-tiba, sehingga penduduk pun tak sempat menyelamatkan barang-barang berharganya, hanya nyawa yang bisa ia bawa. Hari menjelang pagi dan api pun mulai padam. Banyak yang kembali untuk sekedar melihat apa yang bisa mereka bawa dari sisa puing-puing rumah mereka. Semuanya tampak abu, televisi, radio, pakaian, sepeda, semuanya tak luput oleh api. Ada beberapa perabotan yang selamat, aneh beberapa bahkan ada yang masih mengkilap dan utuh: Periuk dari tanah liat yang dibakar, guci, gelas dan piring beling, vas bunga, asbak, celengan dan benda-benda yang terbuat dari keramik. (reoN:2005)
Apa yang bisa kita ambil pelajaran dari sana? Jika kita diibaratkan seperti tembikar atau puing-puing yang selamat, tentu kita akan mengalami proses yang sama dengannya untuk bertahan dari musibah yang datang. Periuk dari tanah liat, harganya murah, namun proses pembuatannya yang ditempa dan dibakar menjadikan ia kuat dilahap api. Seorang tentara yang setiap harinya ditekan dan digembleng, tak lain agar ia siap menghadapi ujian yang sesungguhnya. Dimana ia bergantung pada potensi maksimalnya yang ia dapatkan pada saat latihan. Begitupun seorang PA (Pecinta Alam), ketika mendaki gunung, memanjat tebing, arung jeram, telusur goa, dan lainnya adalah kegiatan yang riskan dan penuh resiko. Kita tak tahu bahaya apa yang mungkin bisa saja terjadi secara tiba-tiba. Tidak hanya fisik dan keterampilan yang harus ia miliki namun juga mental yang bisa ia bakar.
KETIKA AIR MATA MENETES DIKULIT YANG PENUH DENGAN SAYATAN
“Telah hilang semangat hidup, apabila kita berpikir untuk mati. Akan datang kekuatan baru apabila kita berpikir untuk hidup dan berharap lebih jauh lagi”. Mungkin kekuatan sugesti itulah yang masih menggerakkan tubuhku hingga klimaksnya. Golok yang tak hentinya mengayun dan menghabiskan sendi-sendi tangan ini bergetar dan beberapa kali lepas dari genggaman. Kaki-kaki yang tak lagi kurasakan pijakannya bagaikan sabatang kayu keropos yang ditindih beban yang tak masuk akal beratnya. Lelah, lelah sampai beberapa kali berhalusinasi, itulah istirahatku yang cuma semu ditengah pijakan panjang yang terjal.
Hangatnya sinar matahari, berharap untuk bisa menembus kulitku. Walaupun keringat akan mengucur deras, nampaknya lebih baik daripada terlalu lama menggigil dibalut pakaian basah. Jalan setapak dengan lumpur yang bergejolak menyiprati wajah dan memendam sepatu boot ku, tak sebanding untuk tubuh yang hampir tumbang ini. Hari masih siang namun diufuk telah redup cahayanya,mengisyaratkan dinginnya malam nanti menjadi cobaan yang berat untuk dilewati. Malam dimana luapan kecapaian bercampur aduk dengan harunya peristiwa memilukan.
Perasaan sedih dan cemas melihat rekan yang terserang hipotermia hingga sebatang sendok pun bengkok menahan rahangnya. Mereka yang sempat memuntahkan makanannya tak kecewa walau tadi harus merangkak karena tak ada asupan tenaga. Beberapa orang susah payah mengikat bivak walau jarinya telah kaku kedinginan. Sebuah pemandangan yang teramat pilu dan menggetarkan hati, namun kelelahan dan kepayahan telah dicerna dengan baik, sehingga hanya ada satu kata, “Kebersamaan” apapun yang terjadi.
Ketika air mata menetes di kulit yang penuh dengan sayatan, menjadi arti mahalnya sebuah pengorbanan. Pengorbanan untuk membentuk satu keluarga diatas prinsip kebersamaaan. Bertahan dari berbagai ujian yang datang, semuanya saling menyemangati, saling interospeksi demi tujuan bersama. Hal seperti itulah yang dapat membuka mata bagi orang yang paling egois sekalipun. Sesuatu yang menjadikan tubuh ini seakan hidup kembali, hidup bukan untuk dirinya sendiri tapi juga orang lain. Sebuah pelajaran yang berharga untuk diresapi dan akan diingat sepanjang hayat.
NILAI YANG TAK TERNILAI HARGANYA
Kesamaan dan kebersamaan adalah pondasi yang bisa mewujudkan tali persaudaraan. Tapi apakah pangkal dari kesamaan? Takdir? mungkin pengorbanan lah yang lebih tepat, karena begitu banyak karakter manusia yang takkan bisa disatukan tanpa ada sebab musababnya. Logika akan sejalan dan mengalir dengan waktu dan perubahan zaman, namun perasaan akan membimbing ketika ia melihat kepercayaan, dan kadarnya sebanding dengan apa yang ia saksikan, pembuktian yang nyata sehingga ia tak menempatkan logika diatas segala-galanya.
Edelweiss yang tumbuh di puncak, mengakar keras dalam kebersamaan. Kesetiaannya akan terus abadi walau badai menerjang dan sengatan matahari memudarkan warnanya. Ia dibesarkan oleh perjuangan, tumbuh karena keyakinan dan kesetiaan, dan cobaan lah yang akan membuktikannya. Tidak sedikit bibit-bibit lain yang iri padanya, bahkan yang besar ingin sekali merampasnya. Bibit-bibit kecil ternyata tak lebih berat perjuangannya, dan yang besar terlalu sombong tak membutuhkan yang lain. Sepertinya edelweis tak perlu bersusah payah untuk menjaga keutuhannya dari yang lain.
Perjuangan dan pengorbanan yang sesungguhnya memiliki makna yang mendalam. Ia akan selalu terpatri dalam hati, mengiringi dalam setiap langkah, dan menjadi batu loncatan dalam memperbaiki diri. Sesuatu yang menjadikan seseorang bijak, tidak tampak namun begitu mahal harganya. Amat mahal sehingga Ia takkan rela sesuatu itu direnggut oleh orang lain.
PEKERJAAN RUMAH YANG BERAT
Ada seorang siswa yang menjadi peserta terbaik dalam sebuah pelatihan dasar kepemimpinan yang diadakan sekolahnya. Tapi dia sama sekali tidak terpilih menjadi ketua atau kandidat ketua atau bahkan menjadi anggota OSIS atau MPK sekalipun. Ternyata ada perbedaan penilaian antara penyelenggara pelatihan dengan panitia penyeleksi OSIS-MPK, itu mungkin kalau kita berpikir terlalu positif. Namun itu tidak logis karena menurutnya seperti apa yang digembar-gemborkan bahwa syarat menjadi anggota OSIS-MPK harus melalui tahap pelatihan dasar kepemimpinan, otomatis penilaian mutlak dilihat dari hasil proses tersebut. Bukan dari penilaian pendapat oleh sebagian panitia atau orang yang berkepentingan didalamnya. Satu alasan yang mungkin, adalah karena peserta terbaik itu adalah anggota organisasi Sispala. Diperkuat lagi dengan kenyataan bahwa tak satupun anggota Sispala yang aktif lolos menjadi anggota OSIS-MPK. Satu bukti bahwa kepercayaan guru atau orang-orang yang memegang jabatan tinggi disekolah itu sangat jauh.
Ada lagi seorang mahasiswa yang ingin sekali menjadi seorang penggiat alam. Sudah lama waktu yang ia korbankan dan uang yang ia investasikan untuk bisa menjadi seorang Mapala. Hingga suatu ketika ada proses yang dimana harus ia jalani dan tiba-tiba saja memutuskan untuk hang-out dari acara tersebut bahkan dari organisasi Mapala nya karena desakan Orang Tua. Banyak rumor yang beredar dari mulut ke mulut, bahkan orang yang tidak mengerti membuat celotehan-celotehan sendiri, “Mapala, makan gak makan asal nongkrong” “Mapala, mahasiswa paling lama”, “Mapala, mahasiswa tak punya tata krama”, “Mapala, aliran keras diwadah UKM”dan lain-lain. Menjadikan image tersebut menakutkan bagi orang tua, atau mereka yang ingin masuk Mapala. Memang, menurut sebagian teman itu sebagai salah satu seleksi alamiah bagi seorang anak mami, atau orang yang hanya bergantung pada Ortu. Tapi anggapan-anggapan miring punya akibat lebih fatal untuk keberlangsungan organisasi Mapala tersebut. Mulai dari dipersulitnya pengesahan proposal sampai pada krisisnya regenerasi keanggotaan organisasi Mapala.
Itu hanya sebagian fakta dari banyaknya bentuk diskriminasi yang pernah saya lihat, hingga akhirnya saya tergerak untuk menulisnya dan berharap agar kita semua mau bercermin dan mengoreksi diri masing-masing. Pendidikan Mapala bukan hanya sekedar program kerja, tapi lebih kepada tanggung-jawab dan kepedulian terhadap generasi selanjutnya. Agar nantinya Ia lebih punya kapasitas, tidak dipandang sebelah mata, dan menjadi kebanggaan organisasi, kampus atau sekolahnya.

SUMBER : saudara yang di sebelah :D

Selasa, 14 Juni 2016

Makna Dari Lagu Syukur

Syukur
Dari yakinku teguh
Hati ikhlasku penuh
Akan karuniamu
Tanah air pusaka
Indonesia merdeka
Syukur aku sembahkan
Kehadirat-Mu Tuhan

Dari yakinku teguh
Cinta ikhlasku penuh
Akan jasa usaha
Pahlawanku yang baka
Indonesia merdeka
Syukur aku hanjukkan
Ke bawah duli tuan

Dari yakinku teguh
Bakti ikhlasku penuh
Akan azas rukunmu
Pandu bangsa yang nyata
Indonesia merdeka
Syukur aku hanjukkan
Kehadapanmu tuan..

Download Lagu Syukur – H Mutahar Klik disini
Saya kutip dari website Purna Paskibraka Indonesia :
Lagu Syukur yang termasuk jenis la­gu himne (gita puja), pujian kepada Tu-han, merupakan lagu pertama ciptaan Mutahar dan untuk pertama kalinya di-perkenalkan kepada khayalak ramai pada Januari 1945. Itu berarti beberapa bulan menjelang Proklamasi RI (17 Agustus 1945) yang diumumkan oleh Soekarno-Hatta, Mutahar ingin meng-ungkapkan magnifikasi (pernyataan pujian) yang agung ke seluruh penjuru tanah air lewat lagu Syukur itu. Tembang dengan syair yang bernu-ansa magnificant ini mau menegaskan kepada kita bahwa tanah air Indonesia yang sebentar lagi akan merdeka ada­lah sebuah karunia Tuhan:
“Dari yakinku teguh, hati ikhlasku penuh, akan karuniaMu
Tanah air pusaka, Indonesia Mer­deka, syukur aku sembahkan ke hadi-rat-Mu Tuhan”.
Makna yang dalam serta nilai musikal yang kuat dalam lagu himne Syukur ini seringkali membuat banyak orang tere-nyuh dan terpesona bahkan mencucur-kan air mata ketika dinyanyikan kelom­pok paduan suara dengan penuh pen-jiwaan. Tak heran lagu berwatak serin-dai ini selalu menjadi salah satu lagu utama (prime song) pada parade lagu-lagu perjuangan perayaan 17 Agustus atau hari besar nasional lainnya.
Wawasan kebangsaan dan tema ke­merdekaan selalu terdepan dalam de-rap perjuangan bangsa Indonesia ma­sa pra kemerdekaan. Itulah sebabnya seorang Mutahar tahu betul dan yakin bahwa tanpa pengorbanan putra-putri terbaik bangsa (para pahlawan) di medan perang, niscaya kemerdekaan itu berhasil direngkuh dan direbut dari tangan    penjajah    sebagaimana    ia daraskan pada bait kedua:
“Dari yakinku teguh, cinta ikhlasku penuh, akan jasa usaha
Pahlawanku yang baka, Indonesia Merdeka, syukur aku hunjukkan, ke bawah duli tuan.”
Dia menutup syair-syair lagunya itu dengan sebuah apresiasi pada Gerakan Pramuka Indonesia, Ia melihat inst-itusi kepramukaan itu tidak sekadar sebuah organisasi pemuda/i tapi lebih dari itu sebuah model perjuangan bang­sa menuju kemerdekaan dengan satu prinsip perjuangan yaitu kerukunan:
“Dari yakinku teguh, bakti ikhlasmu penuh, akan azas rukunmu.
Pandu bangsa yang nyata, Indone­sia merdeka, Syukur aku hunjukkan, ke hadapanmu tuan”
Lagu-lagu Indonesia masa sebelum kemerdekaan masuk kategori musik perjuangan dengan penekanan pada aspek sosial dan politik, berbicara ten-tang identitas dan kesatuan bangsa, merefleksi kembali fase-fase berat ma­sa lalu, bertutur tentang korban berja-tuhan di medan perang. Jadi termi-nologi untuk musik/lagu-lagu perjuang­an masa itu disebut “musik fungsional” atau “musik berguna” dengan tujuan utama pada makna dan isi teks, mudah dicerna, gampang dinyanyikan oleh semua lapisan masyarakat.
Di tahun 1946 Mutahar berhasil menggubah lagu mars Hari Kemerde­kaan yang berkarakter brio (bersema-ngat) sehingga selalu dinyanyikan de­ngan semangat pula (con brio). Sedang-kan judul-judul seperti Gembira, Tepuk Tangan Silang-silang, Mari Tepuk, Slamatlah, Jangan Putus Asa, Saat Berpisah dan Pramuka adalah deretan lagu anak-anak ciptaan Mutahar.
Inilah sosok seorang Mutahar. Potret musikus ulung yang rada tenggelam dalam keruwetan negeri ini. Ketika bangsa ini merayakan usia emas 50 tahun (1995) sekali lagi ia diberi kepercayaan oleh pemerintah pusat untuk menggubah lagu khusus yang berjudul “Dirgahayu Indonesiaku” sebagai lagu resmi ulang tahun kemerdekaan ke-50 RI. Inilah karyanya yang terakhir sebe­lum ia tutup usia.
Mutahar memang telah tiada, namun lagu-lagunya akan hidup sepanjang masa, sebab itulah hakekat seni ‘ars longa, vita brevis” kata adagium Latin.***
[dikutip dari  Willem B Berybe Guru SMAK Giovanni Kupang]

Selasa, 07 Juni 2016

OASIS PEDULI SAMPAH

OASIS PEDULI SAMPAH


        Sampah telah menimbulkan bencana terhadap umat manusia, seperti yang terjadi dalam tragedi longsornya tempat pembuangan akhir sampah di Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat pada 21 Februari 2005. Tragedi inilah yang memicu dicanangkannya Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang diperingati tepat ditanggal insiden itu terjadi. “peringatan ini muncul atas ide dan desakan sejumlah pihak untuk mengenang peristiwa di TPA Luewigajah dimana sampah dapat menjadi mesin pembunuh yang merenggut nyawa lebih dari 100 jiwa” demikian Mentri Negara Lingkungan Hidup berujar.

 Memang fakta tentang sampah nasional pun sudah cukup meresahkan. Sebuah penelitian yang diterbitkan di Sciencemag, Februari tahun lalu menyebutkan, Indonesia berada di peringkat kedua di dunia penyumbang sampah plastik ke laut setelah Tiongkok, disusul Filipina, Vietnam, dan Sri Lanka. Atas dasar itulah pemerintah menargetkan Indonesia akan bebas sampah pada tahun 2020. Hari peduli sampah dijadikan momentum untuk membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya prinsip 3R (reduce, reuse dan recycle) dalam pengelolaan sampah.


 "Indonesia bersih, impian kita semua. Ayo bergerak, ayo gotong-royong bersihkan lingkungan dari sampah," kata Presiden Joko Widodo melalui akun twitternya @Jokowi.


 Dan masyarakat di seluruh Indonesia pun melakukan berbagai kegiatan dalam memperingati Hari Peduli Sampah Nasional seperti kampanye buang sampah pada tempatnya. Di Jakarta, ribuan orang tumpah ruah di Bundaran Hotel Indonesia dalam peringatan acara yang berbarengan dengan car free day, pada hari minggu, 21 Februari kemaren. Dikota kami, Padang, sanggubernur, Irwan Prayitno terlibat langsung berbaur dengan masyarakat melakukan aksi bersih sampah disepanjang Pantai.


 Namun yang membanggakan adalah terlihatnya aktifitas para remaja dari siswa-siswi SMK Negeri 2 Padang ikut ambil bagian beraksi memperingati Hari Peduli Sampah Nasional tersebut. Aksi yang dimotori oleh Siswa Pencinta Alam (Sispala) Oasis tersebut melibatkan Osis dan siswa lainnya yang aktif pada unit kegiatan ekstra kurikuler sekolah.


 Dilepas dan diiringi oleh Wakil Kepala Sekolah, ibu Erlin Nazar dan didampingi juga oleh Pembina Sispala sekolah, para siswa tersebut berjalan tertib dengan membawa spanduk dan poster. Mereka berjalan sejauh +- 7 kilometer memunguti sampah plastik yang berserakan dipinggir jalan sambil bernyanyi dan mengkampanyekan kota Padang yang bersih bebas dari sampah.

 Masyarakat kota pun tampak antusias dan sangat apresiatif dengan kegiatan para remaja ini. Banyak orang dibeberapa tempat terlihat mengacungkan ibu jari mereka. Tiga orang ibu yang ditemui di daerah ‘Tarandam’ bahkan menawarkan air minum buat anak-anak muda ini. “salut kami jo anak-anak sakolah ko…” begitu ungkapan tulus si ibu tersebut.


Padang, 22 Februari 2016

 Zakri zaini

Minggu, 09 Agustus 2015

ARTI DARI PENCINTA ALAM SESUNGGUHNYA

PENCINTA ALAM : Pencinta alam berasal dari kata : PEN yang artinya orang, CINTA yang artinya mencintai,  ALAM yang artinya alam semesta

Pencinta Alam adalah seseorang yang mencintai alam semesta beserta isinya. jadi Pencinta Alam artinya sangat luas sekali, mencintai hutan, gunung laut, bumi, bulan, matahari dan Sebagainya. Termasuk juga mencintai manusia, mencintai diri sendiri, bahkan mencintai Tuhan Yang Maha Esa. yang telah menciptakan alam semesta beserta isinya. jadi pada hakekatnya Pencinta Alam itu sangat luas artinya. contoh saya mencintai seseorang itu sudah termasuk pencinta alam.
Dalam masalah Pencinta Alam yang kita bicarakan ini yaitu Pencinta Alam yang berkaitan dengan kegiatan alam bebas (outdoor). istilah alam bebas disini adalah kegiat-an yang di lakukan di alam terbuka, seperti di gunung, hutan dan sebagainya.

PENCINTA ALAM DIBAGI BEBERAPA KRETERIA.

1. PENCINTA ALAM ( HOBBY )
Yang termasuk katagori ini biasanya tidak memperdulikan kelestarian alam, hanya mencari kesenangan semata atau kepuasan pribadi. Misalnya seseorang senang melakukan suatu kegiatan di luar rumah,contoh :kemping, kemah, mancing, sepeda gunung dan sebagainya.

2. PENCINTA ALAM ( PETUALANG ATAU PENGEMBARA ).
Yang termasuk Pencinta Alam disini, seseorang yang kegiatannya berpetualang atau mengembara dari satu tempat ke tempat lain. di mana daerah tersebut belum terjamah atau tidak banyak orang yang kesana.dan kegiatannya banyak mengandung resiko ( EXTREEM ) orang tersebut mengetahui kekurangan dan ke lebihan atau bias membeda-bedakan suatu daerah. Suatu contoh gunung Ijen pada tahun 70 an dengan gunung Ijen sekarang, kalau dulu gunung Ijen tidak ada kotoran kuda, asap mobil, pondokan, jalan aspal, dan sebagainya. Tapi sekarang seperti yang kita ketahui kerusakan alam di mana-mana. Orang tergolong di sini masih kurang memperdulikan kelestarian lingkungan. Tapi dia sudah berusaha untuk melestarikan nantinya. Seseorang tersebut banyak mengeritik keadaan alam yang rusak.

3. PENCINTA ALAM ( PELESTARIAN ALAM/ LINGKUNGAN )
Pencinta alam yang tergolong disini menekankan kegiatannya pada pelestarian alam, kalau di Indonesia yang menekankan dibidang ini seperti P.A.G.N. ( pencinta alam Garuda Nusantara ). Kelampok tersebut kegiatannya banyak mengadakan konserfasi alam ( flora dan fauna ), dan melaporkan kerusakan alam ke ke pihak yang berwenang.

PENCINTA ALAM INDONESIA
Organisasi pencinta alam di Indonesia ada kira-kira pada tahun 60an. Sampai sekarang berkembang pesat tidak pernah sepi, pada tahun 2010 terdata sekitar 2000 organisasi pencinta alam.
Seiring bertambahnya organisasi pencinta alam, prestasi tambah meningkat, akan tetapi banyak yang tidak mengerti asal usul pencinta alam itu sendiri. Kalau seseorang tidak tau yang ia cintai apakah biasa mencintai sesuatu hal tersebut. Banyak pencinta alam yang mengusung-usung simbol-simbul, atribut, aksesoris tetapi perilakunya bukan sebagai pencinta alam.
Padahal kehadiran pada saat kemelut politik di Indonesia pencinta alam visi dan misinya sangat jelas, yaitu pembentukan character building. Di salah satunya artikelnya berjudul Menaklukkan gunung slamet yang terangkum dalam buku zaman peralihan. Seo Hok Gie (Alm) menulis seperti ini, ………………seseorang dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal akan obyeknya. Mencintai tanah air dapat di tumbuhkan dengan mengenal Indonesia beserta rakyatnya dari hakekatnya. Justru sekarang kebalikkannya banyak yang mengklim pencinta alam tetapi kelakuannya sebaliknya.

ASAL USUL PENCINTA ALAM
Lahirnya pencinta alam di Indonesia tidak di ketahui secara pasti tanggal, bulannya, tatapi mulai hadir pada tahun 60an. Istilah pencinta alam dikenalkan pertama kali oleh SEO HOK GIE (Alm), pendiri mapala UI.
Pada masa pemerintahan presiden sukarno panggung politik begitu menggeliat sangat ramai sampai masuk ke kampus-kampus. Ada beberapa orang mahasiswa yang jenuh dengan politik lalu mengadakan kegiatan di luar kampus seperti naik gunung, jalan-jalan di pedesaan sambil berkeluh kesah pada Sang pencipta. Sekelompk mahasiswa tersebut tidak rela jas almamaternya di jadikan pertaruhan politik lalu mereka ini menamakan pencinta almamater yang di motori oleh Seo Hok Gie,juga ada Herman O, Lantang, Asminur Sofyan Udin, Edi Wurwantoro serta Maulana.
Kata pencinta alam pertama kali di kumandangkan oleh Mahasiswa Pencinta Alam UI (Mapala). Ketika organisasi pencinta alam mulai menjamur saatnya membuat kode etik pencinta alam, maka lahirlah kode etik pencinta alam yang di rumuskan pada gladian ke IV di Ujung Pandang.
ANTARA DULU DAN SEKARANG HAKEKAT YANG TELAH BERGESER
Setelah puluhan tahun berlalu, hakekat pencinta alam itu sudah banyak bergeser dari hakekatnya, dan tidak di terapkan pada kehidupan sehari-hari. Padahal seharusnya mereka yang masuk organisasi pencinta alam harus mempunyai poin lebih dari pada yang tidak masuk tentang kelestarian lingkungan. Bukannya inti dari kode etik itu adalah soal kesadaran tentang alam dan upaya untuk mencintai alam, berarti pula mencintai Sang Pencipta melalui kegiatannya tersebut.
Sudah saatnya organisasi pencinta alam “bersatu” guna mengembangkan ide dan kegiata yang bermanfaat dalam bentuk yang kongkrit. Hal ini untuk dirinya sendiri,golongan,masyrakat,terutama sekali buat “ Ibunda “ kita sendiri yaitu alam dimana kita bermain dan berkegiatan.

SEKILAS TENTANG
KODE ETIK PENCINTA ALAM


PENDAHULUAN
Bila menjelang waktu libur banyak kita jumpai aktefitas hidup di alam bebas (outdoor life), berkemah ditepi pantai atau hutan, mendaki gunung, dan lain-lain. hal ini mempunyai ragam motifasi untuk dapat melakukan hal tersebut. Bicara tentang kepecinta alaman menyangkut hal ini koplek yang berhubungan dengan kesadaran untuk melestarikan lingkungan.
Latar belakang lahirnya kode etik pencinta alam Indonesia di awali dari situasi dan kondisi politik di Indonesia. Sikon social dan aikon ekonomi, namun dalam hal ini hanya di batasi dua hal yaitu pengertian pencinta alam dan organisasi pencinta alam (OPA).

PENGERTIAN PENCINTA ALAM
Dalam mencintai alam bukanlah sekedar mengagumi, apalagi mengikis habis dan merusak alam. Mencitai alam mengundang perasan kita untuk kagum, hormat, mengambil mamfaat dari adanya alam itu dengan mempertimbangkan untung ruginya baik bagi alam maupun bagi manusia. perasaan dan untuk memelihara hubungan harmonis manusia dengan alam.

Hal prinsip yang perlu di perhatikan dalam melakukan tindakan mencintai alam :
  1. Mengagumi , menyenangi, menyayangi alam.
  2. Menjaga, memelihara, pempertahankan dan memperbaiki alam sebatas kemampuan dan sesuai kebutuhan.
  3. Memamfaatkan, mengambil makna dan hasilyang di butukan dari alam dengan tidak meninggalkan jejak yang negative.
  4. Menyadari, menghayati dan mengamalkan sepenuuhnya kerja sama antara sesama koponen alam yang saling menguntungkan.
Dengan memperhatikan kriteria tersebut maka dapatlah dibedakan tindakan yang mencintai alam dan yang tidak.

ORGANISASI PENCINTA ALAM
Organisasi pencinta alam adalah organisasi yang menghimpun pencinta alam sebagai anggotanya. Persaratan yang harus dipenuhi sebagai organisasi pencinta alam di Indonesia :
  • Azas Pancasila.
  • Menjadikan kode etik pencinta alam sebagai landasan hubungan.
  • Tujuan tidak bertentangan dengan perundang-undangan yang ada.
  • Ada alamat tetap dan bias dihubungi.
  • Ada AD/ART dan anggota minimal 20 orang.
  • Ada nama dan lambang organisasi yang jelas.
  • Tidak merupakan anak atau bawahan dari salah satu organisasi politik praktis.
  • Ada pengakuan dari pihak lain.

JANGKAUAN PENCITA ALAM DI INDONESIA
Pencinta alam Indonesai jangkauanya sangat luas dan umum, maupun hanya sebagian dari itu yang mengambil sepesialis ( seperti memanjat tebing, menyusur gua, pendaki gunung, olahraga air dan lain lain ). Pencinta alam diharapkan dapat menjembatani hubungan antara indifidu pencinta alam Indonesia, menyelaraskan hubungan konsepsional maupun operasi antar kelompok specialisasi. Dan juga dapat menjadi pemersatu agar pencinta alam Indonesia tidak terjebak dalam pandangan dan penalaran yang mengadu domba.

MAKNA YANG TERSIRAT DALAM PENCINTA ALAM INDONESIA
- Keinginan yang luhur dari pencinta alam, yaitu keinginan yang berlandaskan pada suatu pendalaman penghayatan arti hidup dan kehipan manusia.
- Kesadaran akan hakiki diri pencinta alam itu sendiri, pencinta alam menyadari bahwa alam adalah ciptaan Tuhan. alam diciptakan bukan untuk di taklukkan, tetapi alam diciptakan untuk keselamatan manusia, dan terpeliharanya alam tergantung dari kesadaran manusia itu sendiri. Pencinta alam Indonesia mengandung makna keteladanan dan tutunan yaitu tuntunan hubungan vertikan dan tuntunan hubungan horizontal.

TUNTUNAN HUBUNGAN VERTIKAL
Manusia menyakini Tuhan ALLAH SWT sebagai al-kholiq yang maha pencipta, kedudukannya lebih tinggi dari segenap mahluk yang diciptakan –Nya. pencinta alam Indonesia mengakui manusia sebagai kholifah fil ardi, sebagai wakil Tuhan di bumi, untuk itu tidak usah bertindak melebihi kewenangan dan haknya sebagai manusia.

TUNTUNAN HUBUNGAN YANG HORISONTAL
Pencinta alam menuntun hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam lingkungan, sesama ciptaan Tuhan, hubungan antar pencinta alam. Pasti di warnai watak manusia serakah, angkuh, congkak, loba, dan sebagainya. Pernyataan kesadaran manusia dalam pencinta alam mengandung makna saling menghargaai sesama manusia sesuai harkat dan martabatnya disisi ALLAH SWT, saling menghormati demi terjalinnya kerukunan dalam kebersamaan yang serasi, selaras, seimbang, sesuai hakekat masing-masing.
Pencinta alam Indonesia juga menuntun hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Pencinta alam Indonesia hanya memamfaatkan alam sesuai dengankebutuhan dan kemampuan, tampa memeksakan kehendak.
Dengan demikian pencinta alam diharapkan mampu menjadi tuntunan bagi manusia, dari masa kemasa sepanjang jaman. Meskipun dalam penghayatan dan pengalamannya masih sangat relative dan berfariasi.
Kita para pencinta alam inilah berkewajiban untuk memacu diri agar lebih baik dan semakin baik. Dari waktu-kewaktu para pencinta alam berlomba tonggak jejak telah tertancap pada forum gladian IV di Ujung Pandang, tepatnya pada pukul 00.15 wita tanggal, 29 januari 1974.

KEORGANISASIAN
Sebelum kita masuk pada organisasi di sekitar kita, baik itu organisasi kepemudaan, organisasi social, masyarakat, siswa, dsb, kita harus mengetahui maksut dan tujuan dari organisasi itu didirikan, yang biasanya tercantum di AD/ART-nya. setelah kita yakin kita dapat bekerja sama maka barulah kita bergabung untuk menjadi anggotanya. Untuk itu disini mencoba untuk menguraikan sedikit banyak tentang keorganisasian yang mudah-mudahan dapat menambah wawasan kita semua.
Pengertian umum organisasi adalah merupakan wadah dari sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama dan sengaja bekerja sama untuk mencapai apa yang menjadi keinginan.

TIGA SEGI POKOK ORGANISASI
  1. Ada anggota.
  2. Punya tujuan.
  3. Adanya kerja sama.
A. ANGGOTA
Dalam suatu organisasi tidak ada yang lebih berharga daripada anggota, kerna merekalah yang nantinya akan berperan dalam menetapkan dan menjalankan roda organisasi dalam usaha mencapai tujuan organisasi. Mereka ini ikut terjun dan menggeluti organisasi, dalam berbagai tujuan dasaar di bagi menjadi empat foktor utama antara lain :

B. MOTIFASI
Pengertian motivasi ini bias beragam tergantung dari siapa yang melihat dan merasakan atau untuk kepentingan apa. Tetapi secara garis besar pengertian motivasi adalah dorongan yang muncul dari diri manusia untuk berbuat dan berusaha untuk mencapai sesuatu, hal ini terlepas dari maksut dan tujuan yang ada di hati.
Motivasi itu dapat berupa keinginan, pangilan jiwa, imbalan, materi, kekuasaan,popularitas peranan, persahabatan, kegembiraan, dsg. Yang semuanya itu manusia/individu yang bersangkuta.

C. POTENSI
Potensi adalah merupakan sumber daya yang tersedia. Jadi kira-kira pengertian potensi dalam organisasi adalah kemampuan untuk mengembangkan, meningkatkan, menyalurkan dengan memamfaatkan semua sumber daya yang ada pada individu di tambah fasilitas yang tersedia pada organisasi, seperti tingkat elektual, fisik dan keterampilan serta mentalitas (berani tangguh dan ulet).

D. PERSEPSI
Dalam suatu organisasi setiap anggota mempunyai persepsi sediri-sendiri dan berbeda-beda satu dengan yang lain. semua itu tergantung daya nalar masing-masing sehingga dalam pencapaiyan tujuan tidak mengalami hambatan. Untuk itu perlu penjelasan yang lebih terperinci agar nantinya mempunyai presepsi yang seragam.

E. SIKAP
setiap anggota dalam suatu organisasi tidak akan bekerja sendiri. Melainkan bergerak dengan anggota yang lain diluar organisasi ( masyarakat disekitar ).maka dirasa perlu untuk setiap anggotaa mempunyai mental social yang baik,melipuuti beberapa aspek :
  • Kesadaran untuk bekerja sama.
  • Menghormati dan menghargai orang lain.
  • Menyasari batas kemampuan ( kelebihan dan kekurangan ).
  • Memiliki sikap memimpin dandipimpin.
  • Mempunyai harga diri.
  • Bersikap terbuka.

F. TUJUAN
Suatu orgsnisasi yang baik adalah apabila organisasi tersebut mempunyai tujuan yang jelas. Pada dasarnya tujuan organisasi adalah merupakan sesuatu yang ingin di capai, yang biasanya di yatakan secara formal. Karna hal itu mmempunyai peranan penting dan menjadi dasar organisasi itu untuk melangkah selanjutnya. Pencapaian tujuan harus secara obyaktif.

G. KERJASAMA
Kerja sama itu dapat berjalan apabila ada kesadaran dari orang untuk kepentingan bersama dalam usaha pencapaian tujuan. Adapun prinsip-prinsip dasar kerja sama sebagai berikut :
  • Adanya kepentingan dan tujuan yang sama.
  • Kemampuan indifidu yang terbatas.
  • Terjadi proses berbagi pengalaman.
  • Memelihara hubungan social yang baik.
Ruang lingkup organisasi secara formal, wujut kerja sama dapat di yatakan secara kongkrit dengan pembagian tugas yanga jelas secara terstruktural dan juga menyangkut masalah tanggung jawab dan wewenang-wewenang dari setiap unit kerja seperti :
  1. Tugas, tanggung jawab dan wewenang dinyatakan secara tegas dan
  2. Setiap anggota harus mengetahui hak dan kewajibannya.
  3. Pelaksanaan aktefitas yang diatur hendaknya sederhana.
Dua hal yang perlu di perhatikan untuk menjaga efektifitas dan aktevitas dari organisasi :
1. KADERISASI
  • Memelihara keberadaan modal yang sangat berharga. Yaitu kesinambungan organisasi.
  • Dapat melakukan estafet kepengurusan dengan lebih cepat dalam mengatasi perubahan yang terjadi.
  • Telah menyiapkan kader pengganti.
2. AKTIFITAS
Melakukan aktefitas yang terus menerus secara teratur dan terencana agar tidak terjadi ke fakuman dalam jangka waktu yang lama. Sedangkan yang di perolehnya adalah :
  • Akanselalu terjadi komunikasi.
  • Akanterjadi proses ppenyaragaman presepsi lembaga.
  • Kerja sama akan semakin baik.

SUMBER : NAPALIMA

Senin, 02 Februari 2015

HISTORIKA PENCINTA ALAM

A.      Pengertian Pencinta Alam
Tentunya kita banyak yang tidak tahu apa bedanya antara “pencinta alam” dan “pecinta alam” yang ketika kita baca sekilas memiliki arti yang sama, namun dalam kamus besar bahasa Indonesia ternyata sangat berbeda. Pencinta alam adalah orang yang mencintai alam sedangkan pecinta alam adalah orang yang bercinta di alam. Mencintai alam bukan hanya sekedar mengagumi namun mencintai alam mengandung arti merasa kagum, hormat, mengambil manfaat dari apa yang ada di alam dengan memperhatikan untung ruginya baik bagi alam maupun lingkungan sekitarnya, perasaan dan niat untuk memelihara, niat untuk memperbaiki juga mempertimbangkan keharmonisan hubungan hubungan manusia dengan alam. Pencinta alam berasal dari kata “cinta” dan “alam” yang dapat diartikan sebagai orang yang mencintai alam. Walaupun belum tentu semua pihak menerima, paling tidak upaya telah dicobakan. Motivasipun beraneka ragam, ada yang sekedar rileks, adat/ kepercayaan, ada yang sengaja ingin menambah wawasan agar lebih mempertebal rasa yakin dan percaya kepada Tuhan, ada yang untuk penelitian dan banyak lagi.

 Siapakah pencinta alam itu? Meraka yang Tentara atau Pramuka, KPA atau MAPALA atau mereka yang suka naik gunung ? Pengertian tentang sumpah prajurit dan Sapta Marga, pengertian akan Dasa Darma Pramuka, pengertian tentang Kode Etik Pecinta Alam. Dilihat dari segi tatakarma yang di anut sudah timbul perbedaan apalagi dari segi tujuan yang ingin dicapainya. Perlu diingat pada dasarnya semua kegiatan memiliki tujuan.
Upaya manusia untuk memahami gejala alam bermula sejak manusia merasakan alam sebagai pemuas kebutuhannya. Alam tidak pernah menentang manusia, alam dapat berkembang tanpa manusia, apakah mungkin bisa sebaliknya? Sebenarnya apabila seseorang telah berhasil mencapai puncak sebuah gunung, menerjang gelombang, melintasi padang pasir, menembus rimba atau menerobos goa ia sama sekali tidak menaklukkan alam tetapi sebenarnya ia menaklukkan diri sendiri baik kelemahan jasmani maupun rohani.
Namun banyak orang yang sepakat bahwa Pencinta Alam adalah nama lazim yang selalu diberikan kepada seseorang yang bergabung dengan organisasi pencinta alam, baik dikampus, sekolah, atau kelompok pencinta alam, yang berbasis pendidikan terhadap alam.

B.      Organisasi Pecinta Alam
Secara umum organisasi adalah sejumlah orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Sejumlah orang berarti lebih dari satu orang atau individu. Sedangkan untuk bekerja sama sejumlah orang tersebut harus ada aturan mainnya agar tujuan dapat tercapai dengan baik. Aturan main tersebut ada yang tertulis dan ada yang tidak tertulis.

Persyaratan yang paling harus dipenuhi oleh suatu organisasi :
1.    Berdasarkan Pancasila,
2.    Menjadikan Kode Etik Pecinta Alam sebagai landasan hubungan,
3.    Ada nama dan alamat jelas dan tidak mengundang masalah dari pihak lain
4.    Jumlah anggota idealnya adalah  minimal 20 orang,
5.    Ada AD/ART ataupun PO/ Juklak
6.    Tujuan tidak bertentangan dengan Perundangan-undangan yang ada
7.    Ada lambang organisasi (bendera, stampel, dan perlengkapan lain)
8.    Tidak merupakan cabang atau menjadi bawahan salah satu organisasi politik
9.    Ada pengakuan dari pihak lain/ luar (Akta atau ijin)

Tujuan dari berorganisasi di pencinta alam mencakup tiga hal:
ü Memupuk patriotisme yang sehat dikalangan anggotanya. Hal ini dapat dicapai dengan dapat beradaptasi dengan alam masyarakat atau rakyat kebanyakan. Memang tekad yang mendasari pendirian organisasinya ini adalah suatu keyakinan bahwa patriotisme yang sehat tidak mungkin timbul dari slogan-slogan, indoktrinasi atau poster-poster. Patriotisme yang sehat hanyalah mungkin dibina atas partisipasi yang aktif dari seseorang melalui hidup di tengah-tengah alam dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
ü  Mendidik para anggotanya baik mental maupun fisik. Di sini juga ditekankan aspek edukasi tanah air secara aktif dekat.
ü  Mencapai semangat gotong-royong dan kesadaran sosial.
Ada beberapa prinsip atau kriteria dalam mencintai alam:
§  Mengagumi, menyayangi, dan menyayangi alam
§  Menjaga, memelihara, mempertahankan, serta memperbaiki alam
§  Memanfaatkan, mengambil makanan dan hasil yang dibutuhkan dari alam dengan tidak meninggalkan jejak negatif
§ Menyadari, menghayati, dan mengamalkan sepenuhnya kerja antar sesama komponen alam yang saling bergantung.

Klasifikasi pencinta alam berdasarkan tujuan :
  1. Kelompok yang interest atau yang lebih berorientasi kepada kegiatan adventure
  2. Kelompok yang hanya ingin mencari teman
  3. Kelompok yang interest pada keorganisasian
  4. Kelompok yang interest pada lingkungan hidup.
C.      Sejarah Pencinta Alam Indonesia
Di Indonesia sendiri Pendirian organisasi pencinta alam berdiri pada saat perubahan masa transisi orde lama ke orde baru sekitar tahun 1942, yang pada saat itu berdirilah organisasi kepemudaan yang dikenal dengan Pandu. Pandu inilah yang terbagi 2 (dua) yaitu Pramuka yang dinaungi oleh pemerintah dan Wanadri yang berdiri bebas.
Pendirian organisasi pandu bertujuan mengumpulkan para pemuda indonesia untuk memproklamirkan kemerdekaan indonesia . Pada saat yang sama berdirilah organisasi MAPALA Fakultas Bahasa UI (Sekarang dikenal MAPALA UI), yang dipelopori oleh Soe Hok Gie yang sampai saat ini masih menjadi perdebatan karena pada waktu itu ada dua organisasi yang besar bersaing mengatakan dirinya yang pertama berdiri di Indonesia, Wanadri dan Mapala UI.
Setelah kemerdekaaan Indonesia banyak dari tokoh-tokoh ingin duduk dikursi pemerintahan sehinggah tidak memikirkan masyarakat yang jauh dari pedalaman yang mengalami penindasan yang dilakukan pemerintah pada saat ituKarna adanya tatanan politik pemerintah yang tidak disenangi, maka pemuda dan mahasiswa pada saat itu membentuk tim untuk melakukan perlawanan terhadap pemerintah
          untuk merancang konsep-konsep perlawanan agar tidak tercium oleh aparat pemerintah sehingga muncul ide pemuda dan mahasiswa untuk menyusun konsep yang susah dijangkau oleh orang, maka muncullah ide naik gunung.



Senin, 05 Januari 2015

pelantikan anggota kehormatan dan 15 anggota muda sispala oasis smk negeri 2 padang

alhamdulillah...setelah mengikuti proses yang di tentukan oleh panitia DIKDACALAM 7 ANGKATAN 6...telah terpilih siswa smk negeri 2 padang menjadi anggota siswa pencita alam (SISPALA) yang bernamakan sispala oasis...yang telah di laksanakan di sekolah dan di seketariat MPALH(mahasiswa pencinta alam dan lingkungan hidup) UNP dan di pelantikan anggota muda.DAN juga pelantikan uda UDA EVI ENDRI sebagai anggota kehormatan sispala oasis
dan pelantikan di GOA BABA BATU GADANG ,INDARUNG...Daerah kota padang sumbar.

Rasa syukur untuk Tuhan yang maha esa
dan terima kasih kepada
SMK negeri 2 padang
MPALH UNP
Anggota luar biasa sispala oasis
mapala alpi ien imam bonjol padang
mapala gempar sumatera utara
sispala alnino
stepala lubuk alung 




15 anggota muda sispala oasis 
AGUSTINA KURNIA WATI 
N A G : 14.06.062

ARIEF BUDIMA N
N A G : 14.06.063

AURELLIE FEBRIANDA 
N A G : 14.06.064

AYURIAS TUTI 
N A G : 14.06.065

EGGY VEBRIANI PUTRI
N A G : 14.06.066

FITRI FRNSISKA DEWI 
N A G : 14.06.067

MAYANG JUMARTI 
N A G : 14.06.068

NOVELIANOF PUTRI
N A G : 14.06.069


NOVIATUL KHAIRI
N A G : 14.06.070

RIA ANGGRAINI
N A G : 14.06.071

RISMAN ESSA PUTRA 
N A G : 14.06.072

SEPTI ELFA SARI 
N A G : 14.06.073

VANI SAFITRI 
N A G : 14.06.074

WISMA LINDA 
N A G : 14.06.075

YUWINDA IRZAL 
N A G : 14.06.076

SELAMAT KEPADA ANGGOTA MUDA YANG TERPILIH 
MARI SATUKAN HATI DALAM KEKOMPAKAN UNTUK MENGHARUMKAN NAMA OASIS 

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda