Tribun Medan / Nanda
Perwakilan organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Sumut asal UMSU Muhammad Nur Rifai saat memberikan pandangan pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi B DPRD Sumut, Dinas Kehutanan Pemprov Sumut, Dinas Kehutanan Kabupaten Karo, Dinas Pariwisata Deliserdang dan Camat Sibolangit, Rabu (22/6/2016).
Laporan Wartawan Tribun Medan / Nanda F. Batubara
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Perwakilan organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) se Sumut meminta pendidikan lingkungan hidup dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan di Sumut.
"Kami sudah sampaikan ini berulang kali, tapi tidak ada tindaklanjutnya. Pendidikan lingkungan hidup ini harus ada di kurikulum kita, kalau bisa kita di Sumut jadi pelopor ini," ujar perwakilan Mapala asal UMSU, Muhammad Nur Rifai saat memberikan pandangan pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi B DPRD Sumut, Dinas Kehutanan Pemprov Sumut, Dinas Kehutanan Kabupaten Karo, Dinas Pariwisata Deliserdang dan Camat Sibolangit, Rabu (22/6/2016).
Menurut lelaki yang akrab disapa Black tersebut, kurikulum pendidikan lingkungan hidup merupakan satu solusi jangka panjang guna mengurangi tindak perusakan kawasan hutan di Sumut.
"Ini untuk generasi penerus kita, kalau mau cerita pencegahan perusakan hutan, ya, harus seperti itu, masuk dalam pendidikan dulu," ujarnya.
Meski pendapat yang diberikan Black tersebut disambut baik oleh peserta RDP yang hadir, namun tidak ada rencana tindak lanjut yang diberikan.
"Kita coba nanti sampaikan ini," ujar Ketua Komisi B DPRD Sumut Sopar Siburian.
(cr5/tribun-medan.com)
Penulis: Nanda Fahriza Batubara
Editor: Sofyan Akbar
Sumber: Tribun Medan
0 komentar:
Posting Komentar