Rabu, 04 April 2012

Burung Sekawan


Walaupun terkenal, kita tidak tahu banyak tentang burung ini.

OLEH NANCY SHUTE
FOTO OLEH KLAUS NIGGE
Flamingo terlihat seperti burung yang dirancang balita periang—kaki panjang tidak kepalang, pergelangan kaki berbonggol (yang mirip lutut), leher meliuk-liuk, dan paruh kebesaran—lalu diwarnai dengan krayon paling terang. Namun, paduan keanehan fisik tersebut memungkinkan flamingo karibia berkembang biak di danau asin, dataran lumpur, laguna pasang surut, dan rawa bakau. Dengan paruh bengkoknya hewan ini mengeruk gumpalan lumpur untuk membuat sarang. Bulu kaku di dalam paruhnya menyaring air yang berisi krustasea, moluska, dan serangga kecil serta larvanya, di samping tumbuhan air.

Dan bulu nan megah itu? Keberadaannya seolah khusus untuk menghibur kita, tetapi sebenarnya bulu itu awalnya tidak berwarna merah muda. Piyik yang baru menetas berbulu putih yang lalu berubah abu-abu—kemudian memperoleh warna merah mudanya dari bakteri yang hidup di air dan beta-karotena yang diperolehnya dari makanan.

Meskipun flamingo kini menjadi dekorasi pasaran yang diabadikan oleh hiasan halaman murahan dari plastik, anehnya burung ini tetap misterius. "Walaupun terkenal, kita tidak tahu banyak tentang burung ini," kata Chris Brown, kurator burung di Dallas Zoo and Children’s Aquarium, yang meneliti flamingo di Semenanjung Yucatán Meksiko. Para ilmuwan masih tidak mengetahui pasti mengenai perilaku sederhana sekalipun, seperti kecenderungan untuk berdiri dengan satu kaki. (Beberapa berteori bahwa itu ada hubungannya dengan cara tidur burung tersebut.) Dan karena flamingo tinggal di daerah terpencil dan berpindah tempat seiring banjir atau keringnya tempat makannya, peneliti mengalami kesulitan menghitung dan melacaknya—atau meneliti pengaruh kekeringan, badai, dan tinggi air yang berfluktuasi akibat perubahan iklim atau pembangunan pesisir terhadap spesies ini.

Yang kita tahu adalah bahwa flamingo dalam kawanan besar di alam liar suka berkumpul dan sangat setia. Hewan ini melakukan tarian kawin bersama-sama. Induknya menyayangi anaknya, para piyik dikumpulkan bersama agar terlindung saat kedua induknya terbang mencari makan. Dan ketika ada bahaya mendekat, ribuan burung terbang serentak—laksana gerakan balet yang dapat memperbesar kemungkinan selamat dalam dunia nan berbahaya.

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar